Pernyataan bahwa telur menyebabkan kolesterol tinggi adalah mitos, namun dengan beberapa pengecualian yang penting. Mari kita jelaskan secara lebih rinci berdasarkan bukti ilmiah.
1. Telur dan Kandungan Kolesterol
Telur, terutama kuningnya, memang mengandung kolesterol yang tinggi. Sebutir telur besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, hampir memenuhi batas konsumsi kolesterol harian yang dulu direkomendasikan, yaitu 300 mg per hari untuk orang dewasa. Namun, kolesterol yang kita konsumsi dari makanan (dietary cholesterol) tidak memiliki efek yang signifikan pada kolesterol darah bagi kebanyakan orang.
2. Kolesterol Makanan vs. Kolesterol Darah
Kolesterol yang ada dalam makanan seperti telur hanya memiliki pengaruh kecil terhadap kolesterol darah pada sebagian besar individu. Sebagian besar kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh hati, dan produksi ini lebih dipengaruhi oleh konsumsi lemak jenuh dan lemak trans daripada oleh kolesterol makanan.
Menurut berbagai penelitian, tubuh mengatur produksi kolesterol berdasarkan asupan kolesterol. Ketika Anda makan makanan yang tinggi kolesterol, hati Anda akan memproduksi lebih sedikit kolesterol untuk menyeimbangkannya. Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi sedikit kolesterol dari makanan, hati akan memproduksi lebih banyak.
3. Studi Ilmiah Tentang Telur dan Kolesterol
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa makan telur tidak secara langsung meningkatkan risiko penyakit jantung atau kolesterol tinggi pada kebanyakan orang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal (2013) mengkaji lebih dari 3 juta peserta dan menemukan bahwa konsumsi telur dalam batas wajar (satu telur per hari) tidak terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung atau stroke pada populasi umum.
Namun, bagi orang yang memiliki kondisi tertentu, seperti hiperkolesterolemia familial (kondisi genetik yang menyebabkan kolesterol tinggi), atau mereka yang sensitif terhadap kolesterol makanan, konsumsi telur yang tinggi dapat berdampak lebih besar pada kolesterol darah.
4. Faktor Utama: Lemak Jenuh dan Lemak Trans
Peningkatan kadar kolesterol darah lebih sering disebabkan oleh lemak jenuh dan lemak trans, yang ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, dan produk hewani berlemak tinggi. Telur relatif rendah lemak jenuh (sekitar 1,6 gram per butir), sehingga konsumsi telur tidak memiliki dampak besar pada kolesterol dibandingkan dengan makanan tinggi lemak jenuh.
5. Manfaat Kesehatan Telur
Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi dan mengandung nutrisi penting seperti vitamin D, B12, selenium, dan kolin, yang baik untuk fungsi otak dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ini membuat telur makanan yang bergizi, asalkan dikonsumsi dalam jumlah moderat dan sebagai bagian dari pola makan yang sehat.
Jadi Kesimpulannya adalah sebagai berikut :
- Mitos: Telur tidak menyebabkan kolesterol tinggi bagi kebanyakan orang.
- Fakta: Konsumsi telur dalam jumlah wajar (1 butir per hari) tidak berdampak signifikan pada kolesterol darah atau meningkatkan risiko penyakit jantung bagi sebagian besar orang sehat.
Namun, orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang sensitif terhadap kolesterol makanan harus berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai asupan telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar